Lab Debian: Instalasi Debian 10.12.0 CLI


Lab Debian : Instalasi Debian 10.12.0 CLI

Debian

                   Hallo! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu sistem operasi yang sudah pernah dibahas sebelumnya di blog ini, yaitu Debian. Tidak sama seperti sebelumnya, Debian yang akan kita gunakan dalam tutorial ini adalah versi 10.12.0. Pembahasan pada tutorial ini akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Unduh, Instalasi dan Repositori. Tidak berlama-lama, langsung saja kita ke pembahasannya. 

Unduh

                    Untuk mengunduh ISO image dari Debian sebenarnya memiliki beberapa cara, baik melalui website resmi maupun tidak. Namun untuk kali ini kita akan mengunduhnya langsung melalui website resminya yang beralamat di debian.org. Untuk lebih jelasnya dapat melihat langkah-langkah dibawah ini:

Langkan pertama yang harus dilakukan adalah mengunjugi debian.org terlebih dahulu. Kemudian klik Download.

Kemudian klik Other Releases pada Related Links untuk melihat beberapa versi debian yang sudah dirilis.

Karena debian yang akan kita gunakan adalah versi 10.12.0, maka kita pilih Debian 10 ("buster") pada Index of releases.

Sealnjutnya klik installation information untuk mendapatkan ISO Image Debian yang kita inginkan.

Disini kita pilih ISO Image yang DVD dan pilih arsitektur amd64 pada full DVD sets agar direct download atau mengunduh langsung dari website resmi Debian.

Scroll kebawah hingga menemukan ISO Image seperti gambar dibawah. Jika hanya menginstall saja, cukup unduh DVD 1 saja.

Instalasi     

                    Dalam instalasi kali ini kita akan melakukannya dengan cara menggunakan VirtualBox 7.0.0 sebagai mesin virtualisasi. Untuk mendapatkan VirtualBox, kita dapat mengunduhnya melalui website resminya yang beralamat di virtualbox.org. Adapun langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut:

Sebelumnya, pastikan VirtualBox sudah terpasang. Jika sudah, klik New untuk membuat mesin virtual baru.

Tentukan nama dan direktori penyimpanan mesin virtual sesuai dengan yang kita inginkan.

Selanjutnya masukkan ISO Image yang telah kita unduh sebelumnya dengan cara klik tanda panah kebawah kemudian klik Other... agar diarahkan ke File Explorer untuk memilih ISO Image yang kita miliki. Pilih ISO Image Debian 10.12.0 kemudian klik Open.

Berikan tanda ceklik pada kolom Skip Unattended Installation agar dapat menginstal Debian secara manual. Jika sudah, klik Next.

Tentukan ukuran memory yang ingin digunakan. Karena kita akan menginstall Debian dengan mode CLI, maka 1024 MB sudah cukup untuk kita dapat melakukan instalasi. Jika sudah, klik Next

Tentukan ukuran virtual hard disk. Jika sudah, klik Next

Disini kita diberikan ringkasan virtual mesin yang akan kita buat sesuai dengan spesifikasi yang telah kita tentukan sebelumnya. Klik Finish jika sudah sesuai.

Mesin virtual telah berhasil kita buat. Untuk menjalankannya, klik Start.

Sebelum instalasi, sebaiknya non-aktifkan internet terlebih dahulu dengan cara klik kanan pada icon komputer kemudian klik kiri pada Connect Network Adapter. Tujuannya adalah untuk menghindari update packages sehingga proses penginstalan dapat menjadi lebih cepat.

Karena kita ingin menginstal dengan mode CLI, maka pilih Install. Dengan menggunakan mode CLI, penginstalan menjadi lebih ringan karena tampilan yang sangat sederhana yang hanya berupa teks. Jika ingin menggunakan tampilan yang dapat memudahkan user, kita bisa memilih Graphical Install.

Selanjutnya adalah menentukan bahasa yang akan digunakan dalam penginstalan. Kita default saja yaitu English atau bahasa inggris untuk membiasakan diri dalam menggunakannya. Jika belum terlalu memahami bahasa inggris, Debian juga menyediakan bahasa indonesia.

Disini kita menentukan lokasi yang nantinya akan digunakan sebagai zona waktu pada Debian. Karena kita di Indonesia, maka pilih Other kemuduan Asia lalu Indonesia

Kita pilih default atau United States untuk konfigurasi lokal. 

Kemudian pilih American English sebagai input atau masukan untuk keyboard.

Tunggu proses loading hingga selesai.

Jika muncul pemberitahuan seperti gambar dibawah, hal itu dikarenakan diawal tadi kita menon-aktifkan internet sehingga proses konfigurasi IP secara DHCP gagal. Klik <Continue>.

Karena saat ini kita hanya melakukan penginstalan dan tidak melakukan pengaturan IP, maka kita pilih Do not configure the network at this time. Jangan khawatir karena kita juga dapat melakukan pengaturan IP setelah penginstalan selesai.

Masukkan Hostname sesuai dengan yang kita inginkan.

Selanjutnya tentukan password untuk akun root yang merupakan akun administrator sistem. Pastikan password yang dimasukkan pada kolom Root Password sama dengan yang dimasukkan pada kolom Re-enter password to verify. Untuk melihat password yang disembunyikan, centang kolom Show Passwords in Clear dengan menggunakan tombol space atau spasi di keyboard.

Masukkan Full name  atau nama lengkap untuk akun user sesuai dengan yang kita inginkan. Tidak sama seperti akun root, akun ini memiliki keterbatasan dalam melakukan beberapa konfigurasi.

Masukkan Username untuk akun yang telah kita buat sebelumnya sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk username, kita dapat mengombinasikannya dengan huruf dan pastikan huruf awalnya tidak kapital.

Selanjutnya tentukan password untuk akun user. Pastikan password yang dimasukkan pada kolom Root Password sama dengan yang dimasukkan pada kolom Re-enter password to verify. Untuk melihat password yang disembunyikan, centang kolom Show Passwords in Clear dengan menggunakan tombol space atau spasi di keyboard.

Kemudian pilih Western sebagai zona waktu sesuai tempat kita berada.

Pilih Guided – use entire disk untuk partisi harddisk secara otomatis. 

Pilih disk yang ingin dipartisi. 

Pilih Separate /home, /var, and /tmp partitions sebagai skema partisi.

Pilih Finish partitions and write changes to disk jika sudah sesuai. 

Pilih <Yes> untuk memformat harddisk.

Tunggu proses instalasi hingga selesai.

Pilih <No> karena tidak ingin mengscan cd atau disk yang lain. 

Pilih <No> karena tidak ingin mengscan cd atau disk yang lain. 

Tunggu proses instalasi hingga selesai.

Pilih <No> karena tidak ingin mengikuti survey. 

Pilih software yang akan diinstall. Tekan spasi jika ingin memilih.  

Pilih <Yes>  untuk menginstall GRUB boot loader. 

Pilih harddisk untuk tempat instalasi GRUB boot loader

Tunggu proses instalasi hingga selesai. 

Pilih <Continue> untuk menyelesaikan proses instalasi.

Instalasi Debian 10.12.0 telah berhasil.

Uji coba login menggunakan akun root maupun akun user yang telah dibuat.

Repositori

                    Repositori merupakan sebuah alokasi ruang atau tempat untuk penyimpanan paket-paket aplikasi yang sudah disediakan oleh sistem operasi yang siap untuk di install, tidak hanya paket aplikasi melainkan juga berisi update sistem terkini dan patch security terbaru. Untuk menemukan lokasi repositori default pada Debian dapat dilakukan salah satunya dengan cara berikut: 

Untuk masuk ke filer repositori yang ada pada Debian, gunakan perintah nano /etc/apt/sources.list.

Maka file yang di dalamnya terdapat sumber repositori telah berhasil diakses. Untuk menggunakan repositori default dari Debian secara online tanpa menggunakan CD/DVD yang saat ini kita gunakan, hilangkan tanda pagar atau hastag pada teks yang diberikan tanda merah.  Selain cara tersebut, kita juga bisa menambahkan repositori yang tidak resmi seperti repositori lokal. 

Sekian, terima kasih.

Komentar