Lab Debian: Instalasi Debian 10.12.0 GUI
Hallo! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu sistem operasi yang sudah pernah dibahas sebelumnya di blog ini, yaitu Debian. Sebelumnya kita sudah mengetahui bagaimana cara menginstal Debian versi 10.12.0 dengan mode CLI. Namun, pada tutorial kali ini kita akan menginstal dengan mode GUI karena dapat memudahkan pengguna yang masih awam terhadap Debian. Tidak berlama-lama, langsung saja kita ke pembahasannya.
Instalasi
Dalam instalasi kali ini kita akan melakukannya dengan cara menggunakan VirtualBox 7.0.0 sebagai mesin virtualisasi. Untuk mendapatkan VirtualBox, kita dapat mengunduhnya melalui website resminya yang beralamat di virtualbox.org. Adapun langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut:Sebelumnya, pastikan VirtualBox sudah terpasang. Jika sudah, klik New untuk membuat mesin virtual baru.
Tentukan nama dan direktori penyimpanan mesin virtual sesuai dengan yang kita inginkan.
Selanjutnya masukkan ISO Image yang telah kita unduh sebelumnya dengan cara klik tanda panah kebawah kemudian klik Other... agar diarahkan ke File Explorer untuk memilih ISO Image yang kita miliki. Pilih ISO Image Debian 10.12.0 kemudian klik Open.
Berikan tanda ceklik pada kolom Skip Unattended Installation agar dapat menginstal Debian secara manual. Jika sudah, klik Next.
Tentukan ukuran memory yang ingin digunakan. Karena kita akan menginstall Debian dengan mode GUI sebagai latihan, maka 1024 MB sudah cukup untuk kita dapat melakukan instalasi. Jika sudah, klik Next.
Tentukan ukuran virtual hard disk. Jika sudah, klik Next.
Disini kita diberikan ringkasan virtual mesin yang akan kita buat sesuai dengan spesifikasi yang telah kita tentukan sebelumnya. Klik Finish jika sudah sesuai.
Mesin virtual telah berhasil kita buat. Untuk menjalankannya, klik Start.
Sebelum instalasi, sebaiknya non-aktifkan internet terlebih dahulu dengan cara klik kanan pada icon komputer kemudian klik kiri pada Connect Network Adapter. Tujuannya adalah untuk menghindari update packages sehingga proses penginstalan dapat menjadi lebih cepat.
Karena kita ingin menginstal dengan mode GUI, maka pilih Graphical Install. Dengan menggunakan mode GUI, tampilan penginstalan dapat memudahkan user. Jika ingin membuat penginstalan menjadi lebih ringan, kita bisa memilih Install.
Selanjutnya adalah menentukan bahasa yang akan digunakan dalam penginstalan. Kita default saja yaitu English atau bahasa inggris untuk membiasakan diri dalam menggunakannya. Jika belum terlalu memahami bahasa inggris, Debian juga menyediakan bahasa indonesia.
Disini kita menentukan lokasi yang nantinya akan digunakan sebagai zona waktu pada Debian. Karena kita di Indonesia, maka pilih Other kemuduan Asia lalu Indonesia.
Kita pilih default atau United States untuk konfigurasi lokal.
Tunggu proses loading hingga selesai.
Jika muncul pemberitahuan seperti gambar dibawah, hal itu dikarenakan diawal tadi kita menon-aktifkan internet sehingga proses konfigurasi IP secara DHCP gagal. Klik <Continue>.
Karena saat ini kita hanya melakukan penginstalan dan tidak melakukan pengaturan IP, maka kita pilih Do not configure the network at this time. Jangan khawatir karena kita juga dapat melakukan pengaturan IP setelah penginstalan selesai.
Masukkan Hostname sesuai dengan yang kita inginkan.
Selanjutnya tentukan password untuk akun root yang merupakan akun administrator sistem. Pastikan password yang dimasukkan pada kolom Root Password sama dengan yang dimasukkan pada kolom Re-enter password to verify. Untuk melihat password yang disembunyikan, centang kolom Show Passwords in Clear dengan menggunakan tombol space atau spasi di keyboard.
Masukkan Full name atau nama lengkap untuk akun user sesuai dengan yang kita inginkan. Tidak sama seperti akun root, akun ini memiliki keterbatasan dalam melakukan beberapa konfigurasi.
Masukkan Username untuk akun yang telah kita buat sebelumnya sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk username, kita dapat mengombinasikannya dengan huruf dan pastikan huruf awalnya tidak kapital.
Selanjutnya tentukan password untuk akun user. Pastikan password yang dimasukkan pada kolom User Password sama dengan yang dimasukkan pada kolom Re-enter password to verify. Untuk melihat password yang disembunyikan, centang kolom Show Passwords in Clear dengan menggunakan tombol space atau spasi di keyboard.
Kemudian pilih Western sebagai zona waktu sesuai tempat kita berada.
Pilih Guided – use entire disk untuk partisi harddisk secara otomatis.
Pilih disk yang akan dipartisi.
Pilih Separate /home, /var, and /tmp partitions sebagai skema partisi.
Pilih Finish partitions and write changes to disk jika sudah sesuai.
Pilih <Yes> untuk memformat harddisk.
Tunggu proses instalasi hingga selesai.
Pilih <No> karena tidak ingin mengscan cd atau disk yang lain.
Pilih <No> karena tidak ingin mengscan cd atau disk yang lain.
Tunggu proses instalasi hingga selesai.
Pilih <No> karena tidak ingin mengikuti survey.
Pilih software yang akan diinstall. Tekan spasi jika ingin memilih.
Pilih <Yes> untuk menginstall GRUB boot loader.
Keren bgt tur
BalasHapusTerima kasih mas Hadi
Hapus